Jakarta, AuraIndonesia.id | Setelah tertembaknya lima anggota Kelompok Separatis Teroris Papua (KST) Papua, saat ini situasi di wilayah Pegunungan Bintang (Pegubin) Papua, khususnya Distrik Selarambakon dan Distrik Oksibil, sudah berangsur pulih dan aman. Masyarakat saat ini sudah bisa beraktivitas normal seperti semula. Dukungan masyarakat pun mengalir, karena semua masyarakat barharap tidak ada lagi tindakan kekerasan brutal yang dilakukan oleh KST. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Papua sudah marah terhadap KST dan mendukung langkah aparat keamanan yang melakukan penindakan terhadap para pengganggu keamanan tersebut.
Dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas TNI tersebut, KST Papua sudah saatnya menghentikan propaganda kekerasan. KST Papua harus berhenti mengancam masyarakat dengan todongan moncong senjata, serta jangan lagi merampok hasil pembangunan dengan dalih perjuangan kemerdekaan. KST Papua sudah waktunya menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia dan berikutnya mendapatkan otonomi khusus. Ini artinya Papua sudah bebas membangun dan berkarya, bahkan diistimewakan melebihi wilayah lainnya.
Kini saatnya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan, mengejar kertinggalan dan mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua tercinta. Kita semua dan seluruh masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan kita fokus mendukung pembangunan. Banyak aksi nyata sudah terbukti dilakukan oleh pemerintah Pusat, bahkan Bapak Presiden pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua. Hal ini dibuktikan dengan penbangunan yang masif di tanah Papua. Bapak Presiden Jokowi juga sangat sering mengunjungi Papua, hingga sampai pelosok pedesaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon, S.H., M.M., dalam keterangan tertulisnya kepada awak media Senin, (02/10/2023).
“Saat ini situasi keamanan Papua khususnya Pegunungan Bintang aman dan kondusif, Distrik Sarambakon dan Oksibil telah berangsur pulih, masyarakat sudah beraktivitas normal,” ujar Letjen TNI Richard Tampubolon.
“Sesuai perintah Bapak Panglima TNI, bahwa TNI akan terus berkomitmen untuk menjaga dan melindungi masyarakat, namun akan bertindak tegas terhadap KST yang terus mengganggu dan mengintimidasi masyarakat dengan kekerasan bersenjata. TNI bertindak tegas karena sampai saat ini KST Papua terus melaksanakan gangguan tembakan terhadap aparat keamanan maupun terhadap masyarakat,” lanjutnya.
Perkembangan penyelidikan yang dilakukan Polri terhadap identitas 5 (lima) orang KSTP yang tewas saat Penindakan Satgas Gabungan TNI-Polri di Kabupaten Pegubin, KST yang sudah teridentifikasi yaitu: Jen Aloka Taplo Alias Dodi, Anton Kalakmabin dan Andarias Mimin, sementara dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Dalam daftar barang bukti milik KSTP, selain 3 senjata, ratusan peluru, magazine dan lain-lain, berikutnya diamankan 1 buah KTP a.n. Otobius Bidana, namun belum bisa dipastikan apakah Otobius Bidana merupakan salah satu dari sisa 2 orang KST tewas yang belum bisa diidentifikasi tersebut.
Dari tiga orang KSTP yang sudah terindentifikasi, satu orang yang masuk daftar KST yang dicari aparat keamanan, yaitu Jen Aloka Taplo alias Dodi. Sosok ini memiliki riwayat aksi kejahatan yang panjang. Ia merupakan anggota KST Kodap XV Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo. Setelah Kodap XXXV Bintang Timur terbentuk, kemudian Jen Aloka Taplo bergabung menjadi anggota KST Kodap XXXV Bintang Timur.
“Jen Aloka Taplo terlibat dalam aksi penembakan, pembakaran fasilitas umum dan pembunuhan suster di Distrik Kiwirok pada bulan September 2021. Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi pembacokan dan pemotongan tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang pada tanggal 6 Desember 2022. Selanjutnya Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi penembakan dan pembakaran fasilitas umum di Distrik Oksibil pada bulan Januari 2023,” terang Pangkogabwilhan III.
Tidak ada ruang dan tempat sekecil apa pun di Papua untuk aksi brutal dan sadis para KST.
KST memeras dengan merampok dana yang peruntukkannya bagi kesejahteraan masyarakat, info yang didapat dana tersebut justru digunakan untuk membeli munisi dan senjata ilegal.
KST juga banyak membunuh masyarakat yang tidak mau mengikuti keinginan dan perintah mereka.
KST telah merusak arah masa depan Papua. TNI sesuai tugasnya akan terus mendukung Polri dalam penegakan hukum serta membantu kesulitan masyarakat. TNI sebagai Aparat negara, penjaga kedaulatan NKRI, serta bertugas melindungi segenap tumpah darah. TNI selalu siap setiap saat untuk menindak kelompok separatis bersenjata dan melindungi masyarakat Papua, agar Papua aman. TNI siap mengawal semua proses pembangunan yang telah terbukti nyata dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk mencapai kualitas peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua yang kini semakin baik.
TNI cinta perdamaian namun setiap waktu siap bergerak untuk melindungi masyarakat dan menjaga NKRI dari semua ancaman kekerasan bersenjata kelompok separatis bersenjata di Papua. (rl/red)
Otentifikasi : Penkogabwilhan III