Medan, AuraIndonesia | “Peu haba…?” “Udah ngupi belom.?” (Belajar Bahasa Aceh) demikian kalimat yang tertulis di atas atap pintu masuk warung kopi (Warkop) Raya, di Jalan Sunggal Pekan, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Kalimat berbahasa Aceh itu guna menyambut kedatangan, menyapa para pengunjung dan pelanggan setia Warkop Raya.
Belajar, bersantai dan berdiskusi, para pemilik media online dan pakar informasi dan teknologi (IT), berkumpul di Warkop Raya, Minggu Sore (20/07/2025).
Tujuannya sudah tentu untuk belajar memahami dari berbagai instrumen program-program aplikasi di media online serta membahas perkembangan media online saat ini.
Fuad, ahli IT sekaligus instruktur dari Kota Binjai memberikan pelajaran-pelajaran yang berharga bagi para pemilik media online. Agar belajar menggunakan aplikasi dan bahasa pemograman di media online dengan tepat dan benar.
Intinya, di Warkop Raya para pemilik media online serius dan santai belajar aplikasi penggunaan media online dengan dipandu instruktur media online yang dikenal dengan sapaan Pak Fuad.
Pemilik media yang ikut bimbingan kursus belajar aplikasi dan teknik-teknik pemograman media online dari Fuad terdiri dari Monang Sitohang (www.pilarmerdeka.com), Hery Buha Manalu (www.kopitimes.id), Maha Rajagukguk (www.auraindonesia.id) dan Rosdyana Hutagalung (Pemred Detektif Monitor)
Para pemilik media yang mengikuti kursus, bimbingan dan pelatihan tampak membawa laptop.
“Pembaca media online harus banyak. Semakin banyak pembaca media online itu semakin baik,”tegas Fuad.
Soal iklan, ujar Fuad, google nanti bisa memasukkan iklan kita apabila pembaca di media online kita banyak.
“Saya full membantu media online. Saya siap membantu media online yang ingin maju. Saya tidak menerima bayaran pun saya mau. Pemilik media online yang saya bimbing. Media onlinenya harus maju dan berkembang,”tegasnya lagi.
Meski serius dan santai belajar mengenai tautan dan tata cara, teknik memasang iklan di media online dari Fuad.
Para pemilik media online juga menikmati berbagai sajian menu spesial di Warkop Raya. Menu spesial yang dipesan terdiri dari ubi goreng plus saos sambal, kelapa muda, teh manis, kopi dan sate kacang.
Sembari belajar, kursus kilat dan teknik pemograman tautan tatacara memasukkan iklan di website dari Fuad.
Para pemilik media online dan pengunjung Warkop Raya terus-menerus menikmati semilir angin yang berhembus kencang memasuki ruangan Warkop Raya.
Angin yang berhembus kencang membuat rambut para pengunjung terurai-urai dan baju pun bergoyang-goyang. Hembusan angin sepoi-sepoi terkesan menambah suasana pedesaan di Warkop Raya.
“Waduh..waduh..segar kali angin ini. Luar biasa segarnya,”ujar Pemred Koran Detektif Monitor Rosdyana Hutagalung yang hadir Warkop Raya guna mengikuti kegiatan kursus, belajar serius dan santai dari Fuad
Angin sepoi-sepoi yang berhembus, ujar Rosdyana, membuat tubuh dan badan terasa segar.
Ada yang menarik untuk diamati saat santai, rileks di penghujung akhir pekan di ruangan Warkop Raya. Tatkala berada di Warkop Raya ada hiasan sepeda ontel terpampang di dinding.
Selain itu para pengunjung dapat menikmatui pemandangan Sungai Belawan, Sunggal serta pepohonan yang kini masih asri dan indah di pandang mata.
Uniknya lagi, saat berada di area ruangan paling belakang di Warkop Raya. Para pengunjung acapkali berswafoto dengan latar belakang instalasi pengolahan air minum ( IPAM) Tirtanadi Sunggal, sungai Belawan.
Bendungan IPAM Tirtanadi Sunggal, sungai Belawan dan air yang jatuh dari bendungan mengalir ke sungai menjadi pemandangan yang menarik jika di lihat dari kejauhan.
Semilir angin yang berhembus sepoi-sepoi, pemandangan pepohonan di sisi pinggiran dan belakang sungai Belawan serta bendungan IPAM Tirtanadi, sungai Belawan, suatu sensasi yang menarik, rileks dan santai di Warkop Raya. (*)