Iklan

Hot News

Bersama Partai Gerindra Menghadapi Pemilu 2024 Membangun Demokrasi

Medan, AuraIndonesia.id | Pemilu 2024 tinggal 10 bulan lagi adalah pesta demokrasi sebagai sarana untuk menegakkan kedaulatan rakyat. Semua partai politik sebagai instrumen utama dalam membangun demokrasi sangat dibutuhkan perannya secara maksimal agar signifikan dalam membangun demokrasi.

Partai, sebagaimana yang dikemukakan oleh Juan J Liza dan Alfred Stephen (1996) adalah sarana utama dalam konsolidasi demokrasi. Maka, peran parpol sangat menentukan kualitas demokrasi untuk menyelenggarakan kedaulatan rakyat yang bermartabat.

Dalam hal ini Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) sebagai salah satu parpol yang lahir untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dalam rangka penguatan kelembagaan demokrasi sangat dibutuhkan kehadirannya.

Sekedar sebagai sebuah pengantar dalam rangka membangun nilai kemanusiaan yang universal.

“Tuhan mau menolong manusia, tetapi manusia itu harus mau menolong dirinya terlebih dahulu”.

Kalimat bijak itu sangat membangun, memotivasi, dan memberikan kita sebuah filosofi betapa menghadapi hidup ini perlu bekerja keras, menjaga kejujuran, dan punya pengharapan.

Namanya pengharapan, tentu tidak dilakukan dengan instan, tetapi sebuah proses yang sangat panjang, dan perlu kita kawal dengan kehati-hatian. Kalau kita tidak hati-hati dalam semua hal, maka kita akan tergelincir atau terpeleset yang pada akhirnya membuat kita jatuh, bahkan bisa mengalami kecelakaan.

Dalam proses berbangsa dan bernegara, tentu harus berjalan dengan aturan untuk mewujudkan apa yang jadi cita-citanya.

Bisa dipastikan cita-cita bangsa di dunia ini hampir sama, walaupun teknik mendokumenkan berbeda. Kesamaan cita-cita itu adalah bangsa yang sejahtera, bangsa yang hidup dalam keadilan, bangsa yang berdaulat, dan bangsa yang ingin mendapat sebuah pengakuan dalam dunia internasional. Inilah cita-cita kolektif dari semua bangsa di dunia.

Negara kita sudah punya tujuan yang jelas sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945, disingkat dengan istilah 4M (menjaga seluruh tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut serta menciptakan perdamaian dunia) yang tentu bisa terwujud dengan baik.

Bagaimana mewujudkan tujuan negara itu jikalau sebuah bangsa tidak mampu bekerja keras, menaati semua peraturan, punya karakter dan moralitas yang kuat, dan peduli dengan rakyat kecil? Fakta mengatakan, banyak kepala negara di dunia ini menyalahgunakan kekuasaan yang ada dalam dirinya (abused of power). Mereka menjadi Presiden yang korup, Menteri yang korup, Gubernur korup, pejabat Kabupaten/kota yang semuanya itu tentu berada di luar koridor hukum dan nilai kebenaran yang universal.

Kita semua tahu, agama manapun tidak akan memberikan toleransi pada umatnya untuk melakukan korupsi, menyalahgunakan kekuasaan. Agama selalu mengajarkan bagaimana berbuat baik, berbagi dengan sesama, tidak merusak lingkungan, serta melakukan peraturan dengan tepat sebagaimana harapan semua orang. Lantas, apa yang terjadi dengan demokrasi di negara kita dimana banyak parpol terlibat dalam berbagai konflik?.

Apa latar belakang mereka sampai terlibat berbagai konflik yang justru merugikan bangsa ini? Konflik yang terjadi di tubuh parpol kita saat ini bukanlah konflik ideologi, tetapi sarat dengan kepentingan sempit dan kepentingan sesaat. Parpol memang pilar utama penopang demokrasi.

Juan J Linz dan Alfred Stepan (1996) pernah mengatakan, parpol adalah salah satu arena utama konsolidasi demokrasi modern. Tanpa parpol tidak mungkin tumbuh dan berkembang demokrasi. Dalam demokrasi modern, parpol adalah penopang utama.

Masalahnya, apakah dalam konteks dinamika parpol di negara kita, parpol telah melakukan fungsi keutamaannya dengan baik, sehingga ruh demokrasi kita terbangun dan berjalan dengan baik? Menjawab ini tidaklah sulit. Kalau kita melakukan koreksi kepada partai politik saat ini, parpol belumlah sebagai sarana untuk melakukan rekrutmen politik dengan baik.

Aroma transaksional masih terus menguap dalam pencalonan kepala daerah selama ini. Jual beli perahu sebagai terminologi pemilihan kepala daerah masih sangat sulit untuk dilepaskan. Sekalipun masyarakat melibatkan masyarakat dalam proses pengajuan kepala daerah melalui mekanisme parpol, itu hanya sebatas pencitraan seolah-olah parpol peduli dengan masyarakat.

Pada akhirnya suara masyarakat terus terpinggirkan. Untuk kesekian kalinya tradisi mengatasnamakan masyarakat oleh elite politik, padahal mengabaikannya sudah dianggap hal biasa. Dosa politik karena mengatasnamakan rakyat tidak pernah terpikirkan lagi oleh para elite politik kita.

Parpol adalah aset bangsa yang sangat berharga dan diharapkan sebagai kekuatan penopang utama demokrasi. Demokrasi tidak akan bisa terbangun jika parpolnya masih dihuni oleh golongan oportunis, bermental korup. Parpol harus dihuni oleh politisi bermoral, berintegritas, dan punya basis ideologi yang jelas. Untuk itu, perlu membangun parpol yang mampu menjalankan fungsi keutamaannya sebagai parpol untuk bisa menopang demokrasi.

Kalau parpol mau dianggap sebagai aset negara, maka semua parpol harus berbenah. Mengembalikan jati dirinya sebagai parpol yang lahir untuk melayani rakyat, menegakkan aturan, membangun kesadaran politik untuk memperjuangkan tujuan negara, sangatlah penting karena inilah prasyarat utama membangun negara demokrasi.

Apa yang perlu dilakukan oleh Partai Gerindra menghadapi pemilu 2024 nanti dalam rangka membangun demokrasi yang beradab dan bermartabat?

Pertama, parpol adalah modal dasar utama untuk membangun demokrasi karena dari sanalah lahirnya calon pemimpin yang diharapkan bisa mewujudkan tujuan bernegara yang baik. Partai Gerindra perlu membangun kinerja di semua sektor mulai dari legislatif daerah sampai eksekutif. Semua kader partai Gerindra yang duduk di DPRD, DPR dan eksekutif (Kepala Daerah sampai Menteri) harus mampu membuktikan kinerja mereka agar masyarakat bisa melihat bahwa partai Gerindra adalah partai yang punya visi kerakyatan masa depan bangsa. Partai Gerindra berbasis kinerja adalah solusi untuk membangun bangsa yang lebih baik sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Ideologi Pancasila.

Kedua, Partai Gerindra harus mampu melakukan rekrutmen kader dan caleg yang bermutu. Merekrut Caleg dari kalangan profesional, tokoh masyarakat, ulama, dan kaum cendekiawan adalah solusi yang sangat bagus. Dengan merekrut kader dan caleg dengan indikator dan tolak ukur yang jelas akan membuat konstituen pemilih untuk memilih Partai Gerindra karena caleg yang berkualitas dengan basis moral, integritas yang bagus akan menjadi pilihan masyarakat. Gerindra harus membuka diri dengan perkembangan dan pendidikan masyarakat yang semakin bagus. Gerak pendidikan masyarakat yang sangat bagus harus diantisipasi dengan tetap mengajak semua warga negara berdialog dengan jujur dan terbuka mengenai negara ini.

Ketiga, Partai Gerindra harus tegas terhadap para koruptor. Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan dan juga sebagai musuh negara. Untuk itu, komitmen dan platform politik yang anti korupsi harus dibangun. Siapa saja kader yang terlibat dengan kasus korupsi didorong untuk diproses secara hukum karena ini merugikan nama baik partai. Menolak korupsi dengan segala bentuknya adalah aspirasi semua warga negara dan aspirasi ini harus dikelola, diperjuangkan oleh Partai Gerindra dengan bagus.

Keempat, partai Gerindra saatnya mempertegas diri bahwa partai ini adalah partai nasionalis religius dengan tetap menegakkan Ideologi Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 dan Pancasila adalah ruh partai yang harus dijadikan sebagai ideologi perjuangan. NKRI dengan konsep keberagaman dan kebhinekaan adalah hal yang harus ditegaskan oleh Partai Gerindra menghadapi pemilu 2024 ini.

Di akhir, Saya sangat optimis Partai Gerindra bisa sukses menghadapi pemilu 2024 nanti. Sebagai partai yang saat ini masih terus berjuang dengan rakyat, berideologi Pancasila dan punya capres dengan latar belakang yang sangat bagus dan punya kinerja bagus, maka Partai Gerindra bisa menjadi pemenang pada pemilu 2024 nanti.

Masukan-masukan dari rakyat, memperjuangkan aspirasi rakyat melalui pemilu 2024 adalah jalan keluar bagi kemajuan bangsa ini melalui instrumen demokrasi yang berdasarkan UUD 1945 dan Ideologi Pancasila dan solusinya itu semua adalah Partai Gerakan Indonesia Rakyat (GERINDRA) dengan nomor urut 2 (dua).

Oleh : Maha Rajagukguk (Pimpinan Umum / Redaksi)

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini