BerandaPendidikanCinta dan Zina, Candu yang Dipenuhi Racun

Cinta dan Zina, Candu yang Dipenuhi Racun

Simalungun, AuraIndonesia | Cinta itu pada dasarnya suci, indah dan membahagiakan. Namun bagi yang tidak mampu menjaganya, kesucian cinta akan menjadi kotor, noda, hina dan menyengsarakan.

Kenapa itu semua itu terjadi. Karena, godaan setan dan hawa nafsyu dengan tameng cinta, akhirnya membuat kita terjerembab pada kehinaan yakni perzinahan. Mungkin semuanya tidak pernah berpikir akan terjadi sejauh itu. Berawal dari kepolosan, candaan dan kebersahajaan dengan chattan mesra, telponan, video call dll.

Kita lalai dan keasyikan, dari situlah mulai pintu² maksiat dan perzinahan terbuka. Setan semakin menggoda dan mengganas. Ketika sudah bosan dengan cara virtual, tentu ingin merasakan sensasi yang berbeda yang lebih nyata. Bertemu, berpegangan tangan, mencari kesempatan untuk melakukan hubungan yang jauh terlampau haram. Na’uzhubillah.

Suatu hal yang tidak permah disadarinya bahwa zina itu memili rasa candu. Sekali dicoba, akan ada zina² selanjutnya. Sekali dua kali, mungkin masih terasa takut, merasa berdosa sama Tuhan dan merasa bersalah pada orang tuamu. Tapi kamu tidak sadar, bahwa kamu juga sudah terjerembab, imanmu kalah dan terbawa candu.

Perzinahan itu pun mengulang. Dia alpa bahwa zina itu candu, candu yang dipenuhi racun yang menyengsarakan. Dan perlahan rasa resah dan berdosa pun kian hilang. Justru yang terjadi adalah semakin ketagihan.

Dan bahkan ada yang sampai kepada titik nadir yang paling memprihatinkan yakni jika bertemu tanpa berzina seakan tidak sempurna. Apalagi si laki² selalu pintar berdalih, bahwa ini adalah cinta. Si wanita pun kalah, lemah, takut dan akhirnya mengikuti semua permintaan lelaki. Atau bahkan sebaliknya, si wanita sudah lebih berani.

Sampai disini, keindahan, kesakralan apalagi keberkahan cinta pun kian tercerabut. Tidak ada lagi kehormatan cinta. Pertengkaran dan keributan pun kian sering terjadi, karena hubungan sudah jauh dari keberkahan.

Dosa² besar itu akan terus menghantui. Dan wanita lah yang paling dirugikan. Berdosa, hilang harga diri, hilang kehormatan, sakit hati mendalam. Dan bayangkan jika kemudian hubungan itu tidak berlanjut sampai ke pernikahan. Betapa sakit dan tertipunya pasangan halalmu akibat pasangan harammu itu.

Atau mungkin akan yang bangga karena telah mampu bermain cantik, tidak ketahuan dan berlanjut sampai pernikahan. Tapi percayalah, sakralitas dan keberkahannya sudah hilang. Dosa² zina itu akan tetap dipertanggung jawabkan. Konsukuensi akan sama yaitu penyesalan, entah saat ini di dunia atau diakhirat kelak.

Sangat benar, Allah lewat firmanNya menegaskan;

“Wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. [Qs. Al-Isra’ 32]

Bagi kita punya kesempatan telah membaca tulisan ini dan merasa pesan² pada tulisan ini mengena pada masa lalu kita. Maka jadikan sisa umur yang masih tersedia ini untuk benar² bertaubat kepada Allah.

Qul yā ‘ibādiyallażīna asrafụ ‘alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī’ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [Qs. Az Zumar 53]

Sampaikanlah pesan dan renungan ini, kepada anak² kita, keluarga dan siapapun yang kita anggap penting. Semoga Allah melindungi keluarga kita, mengampuni, menunjuki kita pada jalan kemuliaan agama dan senantiasa istoqomah. Aamiin

@pesan ini ditulis dari pesan dan tausiah Tuan Guru Batak [TGB] Syekh Dr. Ahmad Sabban El-Rahmaniy Rajagukguk MA, untuk anak muda dan juga kita semua

Google News

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini