Foto; Ketua DPC GMNI Medan Andrean Silalahi
Medan, AuraIndonesia.id | Kasus penganiayaan yang dilakukan anak perwira Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP Achirrudin Hasibuan yang saat ini sedang dalam proses hukum menyita perhatian publik.
Tidak hanya penganiayaan, diduga Achirrudin juga melakukan pengoplosan minyak. Selain itu di media sosial, disinyalir Achirrudin dan keluarga kerap memamerkan kemewahan di media sosial. Dari akun instagram dengan nama akun @achirrudinhasibuan memamerkan motor jenis BMW, harley davidson, MotoCross, mobil merk jeep serta beberapa SUV dan juga rumah mewah.
Menanggapi itu, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan pun meminta Polri, KPK dan PPATK memeriksa seluruh pejabat Polri Sumut.
“Kita masih belum selesai dengan kasus pegawai dirjen pajak yang suka pamer harta, sekarang kita melihat postingan dari seorang anak polisi berpangkat AKBP pada akun sosial medianya yang dulu memposting hal-hal yang mewah yang dapat menimbulkan banyak tanda tanya,” kata Ketua DPC GMNI Medan Andreas Silalahi, Jumat (28/4/2023).
Andreas menduga bahwa kasus seperti ini seperti fenomena gunung es, hanya sedikit yang tampak di permukaan sementara di bawah tidak tahu seberapa besar. Polri, KPK dan PPATK harus bekerja sama bila perlu membuat tim khusus untuk upaya bersih-bersih Polda Sumut karena kami menilai Polda Sumut di bawah kepemimpinan Irjen Panca telah gagal dalam memimpin Polda Sumut, kata Andreas.
“GMNI Medan terus mendukung upaya konkret dalam pemenuhan kepercayaan publik terhadap Polri khususnya Polda Sumut dengan dibentuknya tim khusus ini serta sifatnya yg harus transparan adalah salah satu upaya konkret dalam menumbuhkan kepercayaan publik terhadap Polri,” tandas Andreas. (Red/Hery Buha Manalu)