Taput, AuraIndonesia | Kapolda Sumut merayakan Natal di tengah duka warga terdampak banjir dan tanah longsor di Adiankoting. Di Gereja HKBP Adiankoting Jae, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis (18/12/2025), suasana haru bercampur pengharapan terasa kuat sejak ibadah dimulai.
Kapolda Sumut hadir langsung bersama Ketua Bhayangkari Daerah Sumatera Utara, Mona Whisnu Hermawan. Kehadiran ini menjadi pesan nyata bahwa negara tidak menjauh saat masyarakat dilanda musibah. Polda Sumatera Utara datang bukan hanya membawa seragam, tetapi juga empati dan kepedulian.
Sedikitnya 850 warga terdampak bencana mengikuti ibadah Natal dengan penuh khidmat. Mereka datang dengan luka yang belum sepenuhnya sembuh, namun juga dengan harapan yang kembali menyala. Di dalam gereja, puji-pujian mengalun pelan, menguatkan hati yang sempat goyah.
Ibadah Natal diisi persembahan dari Polwan dan dilanjutkan dengan penyalaan lilin Natal. Cahaya lilin menjadi simbol terang di tengah gelapnya cobaan. Setiap nyala menyiratkan doa agar kehidupan kembali pulih.
Renungan Natal disampaikan oleh Pdt. Donal Pieter Sinaga. Ia mengajak jemaat untuk tetap teguh dalam iman, saling menguatkan, dan tidak kehilangan harapan meski bencana telah mengubah banyak hal dalam hidup mereka.
Dalam sambutannya, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menegaskan bahwa Natal ini bukan sekadar perayaan. Natal menjadi wujud kehadiran Polri yang berdiri bersama masyarakat.
“Di tengah musibah banjir dan longsor yang melanda Adiankoting, kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak sendiri. Polri bersama Bhayangkari hadir untuk berbagi kasih, menguatkan iman, serta menumbuhkan kembali semangat dan harapan,” ujar Kapolda Sumut.
Usai ibadah, Kapolda Sumut dan Ketua Bhayangkari menyerahkan bingkisan Natal serta bantuan sosial secara simbolis kepada warga terdampak. Bingkisan khusus juga diberikan kepada anak-anak. Momen ini berlangsung penuh haru dan memperlihatkan ikatan emosional yang tulus antara Polri dan masyarakat.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen Polda Sumut dan Bhayangkari untuk terus hadir di tengah masyarakat. Kehadiran itu tidak hanya soal keamanan, tetapi juga kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Menurutnya, Natal adalah momentum untuk meneguhkan nilai kasih dan solidaritas. Nilai itulah yang menjadi dasar kehadiran Polri di tengah warga Adiankoting yang sedang berjuang bangkit.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa bersama dan makan siang kebersamaan. Suasana kekeluargaan terasa hangat. Pengamanan berlangsung aman dan tertib hingga rombongan Kapolda Sumut melanjutkan perjalanan ke Tarutung.
Melalui Natal bersama warga terdampak bencana Adiankoting, Polda Sumut dan Bhayangkari menegaskan satu pesan sederhana namun kuat. Di tengah duka selalu ada harapan, dan di setiap cobaan, negara hadir melalui Polri untuk merangkul dan menguatkan masyarakat. (Tim)
