Jakarta, AuraIndonesia.id | Komite II DPD RI meninjau arus mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 2023 di tiga tempat berbeda seperti Terminal Kampung Rambutan, Stasiun Gambir, dan Pelabuhan Merak.
Tinjauan ini dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan dan antisipasi lonjakan pemudik yang ingin kembali ke kampung halamannya.
“Tujuan kami datang ke sini untuk mengecek situasi terkini bagaimana kesiapan arus mudik lebaran”, ucap Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin saat mengunjungi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (12/4).
“Alhamdulillah semua sudah berjalan dengan baik, walaupun untuk saat ini belum terlihat ada lonjakan penumpang yang signifikan,” kata Bustami Zainudin.
Senator asal Lampung ini sempat menanyakan langsung kepada penanggung jawab Terminal Kampung Rambutan.
Ia menanyakan apakah ada kenaikan harga tiket bis jelang lebaran. “Sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri, apakah ada kenaikan harga tiket bis?,” tanya dia.
Bustami juga mengusulkan untuk para pengemudi bis agar dibatasi waktu berkendaranya yaitu paling lama empat jam.
Setelah empat jam, pengemudi harus istirahat di rest area. “Supir bis seharusnya berkendara maksimal empat jam habis itu istirahat”, imbuhnya.
“Ini supaya pengemudi tidak terlalu kelelahan dan tentunya demi keselamatan bersama juga,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI asal Provinsi Kalimantan Timur Aji Mirni Mawarni juga menanyakan sejauh ini apa ada cek kesehatan untuk para pengemudi bis. “Untuk pengemudi apakah ada cek kesehatan?,” tanya dia.
Menjawab pertanyaan dari para senator, Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni menjelaskan bahwa saat ini belum terlihat lonjakan arus mudik 2023.
Kemungkinan puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan terjadi H-3 Hari Raya Idul Fitri. “Untuk saat ini memang belum ada lonjakan pemudik yang signifikan. Kemungkinan H-2 atau H-3 jelang lebaran,” imbuhnya.
Yulza mengaku berterima kasih atas usulan dari DPD RI bahwa harus ada batas maksimal pengemudi dalam mengendarai bis. Pihaknya akan mengkaji kembali atas usulan tersebut.
“Untuk usulan empat jam batas maksimal pengemudi dalam mengendarai bis akan kami kaji kembali. Terima kasih atas usulan itu,” terangnya.
Ia menambahkan pengecekan kesehatan para pengemudi merupakan prosedur utama yang wajib dilakukan.
“Selain itu untuk harga tiket bis, biasanya mendekati lebaran akan mengalami kenaikan harga”, terangnya.
“Untuk cek kesehatan merupakan hal yang wajib baik itu kesehatan fisik atau bebas dari narkoba. Sementara harga tiket bis kemungkinan ada kenaikan jelang lebaran,” bebernya.
Selain Terminal Kampung Rambutan, Komite II DPD RI juga meninjau kesiapan arus mudik lebaran di Stasiun Gambir.
Pimpinan Rombongan Komite II DPD RI Bustami Zainudin mengatakan bahwa untuk stasiun ini persiapan sudah cukup bagus baik dari antrian, ruang tunggu, dan peron.
“Stasiun Gambir dari segi kesiapan sudah cukup baik. Mulai antrian penukaran tiket, ruang tunggu, dan peron semua sudah cukup baik,” ujarnya.
Kepala Stasiun Gambir Hendra Hindarsah mengatakan para calon penumpang kereta untuk saat ini belum terlalu signifikan. Kemungkinan lonjakan arus mudik terjadi H-4 jelang lebaran.
“Untuk saat ini memang belum terlalu signifikan calon penumpang kereta. Mungkin H-4 sudah terlihat kepadatan pemudik,” terangnya.
Hendra menambahkan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi lonjakan penumpang di Stasiun Gambir. “Untuk kesiapan lonjakan calon penumpang sudah kami antisipasi,” lontarnya.
Tidak hanya Kampung Rambutan dan Stasiun Gambir, Rombongan Komite II DPD RI juga meninjau kesiapan Pelabuhan Merak dalam menghadapi penumpang yang ingin menyeberang ke Pulau Sumatera. (Red/Rl)