BerandaHukumKriminalMengejutkan: Markas Ormas di Medan Digrebek Polisi , 1 orang Tewas

Mengejutkan: Markas Ormas di Medan Digrebek Polisi , 1 orang Tewas

Medan, Aura Indonesia — Suasana malam di Jalan Kantil, Medan Maimun, biasanya tenang. Tapi Jumat malam (25/7) lalu, suasana berubah mencekam. Sirene meraung, suara tembakan terdengar, dan puluhan personel polisi dari Ditresnarkoba Polda Sumut mengepung sebuah bangunan yang tak asing: markas salah satu ormas yang dikenal warga setempat.

Siapa sangka, bangunan yang dikenal warga sebagai markas Ormas (AMPI) itu ternyata disulap jadi home industry ekstasi. Ya, ekstasi. Bukan sekadar tempat nongkrong ormas.

Satu Tewas Lompat ke Sungai
Penggerebekan yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu bikin geger warga. Riska Nadhira (24), warga setempat, masih ingat betul malam itu.

“Ada suara tembakan satu kali. Terus rame banget. Baru tahu ternyata itu penggerebekan narkoba. Nggak nyangka, itu kan markas ormas,” kata Riska saat ditemui di lokasi.

Yang lebih bikin ngeri, salah satu orang yang ada di dalam markas—disebut berinisial S—sempat kabur lewat belakang dan lompat ke sungai. Tapi pelarian itu malah berujung tragis. Mayat S ditemukan keesokan harinya, Sabtu siang (26/7), tak jauh dari lokasi.

“Almarhum lompat ke bawah, dikira lolos, rupanya udah jadi mayat. Ditemukan Sabtu (29/7) pukul  14.00 siang,” lanjut Riska.

Pamannya Ikut Diciduk, Warga Pertanyakan Penangkapan.
Dalam penggerebekan itu, paman Riska yang berinisial M juga ikut ditangkap. Padahal, menurut penuturan keponakannya, M hanya berniat menyetorkan uang parkir ke S—yang diduga adalah bos ormas sekaligus pengelola parkir di kawasan itu.

“Om saya tukang parkir di Warkop Multatuli. Tiap malam dia harus setor. Malam itu dia cuma mau nyetor, kok malah ditangkap dan belum pulang sampai sekarang,” ungkap Riska dengan nada kecewa.

Ia mengklaim pamannya tak tahu-menahu soal narkoba dan hanya masuk ke markas untuk urusan setoran, seperti biasa. Tapi saat itulah polisi bergerak masuk dan melakukan penggerebekan.

“Kalau om saya nggak masuk, mungkin markas itu nggak bakal dijebol. Bandarnya malah kabur duluan. Om saya merasa nggak salah, makanya dia nggak lari,” tambahnya.

Selain M, satu warga lain yang juga bekerja sebagai tukang parkir disebut ikut diamankan malam itu.

Penemuan Mayat oleh Anak-anak Sungai
Lurah Aur, Fahreza Ksatria, mengonfirmasi kronologi penemuan jenazah S. Ia menyebut bahwa jasad tersebut ditemukan anak-anak yang sedang bermain di tepi sungai di belakang markas.

“Anak-anak lihat ada mayat, lalu laporan ke kepling, terus diteruskan ke bhabinkamtibmas. Setelah dicek, ternyata itu yang kabur pas razia di Hamdan,” jelasnya.

Diduga, saat melompat ke sungai, kepala “S” terbentur batu dan ia tenggelam. Jasadnya baru ditemukan keesokan harinya.

Markas Ormas atau Pabrik Ekstasi?
Isu tentang markas ormas jadi tempat produksi narkoba tentu bikin geger. Apalagi AMPI selama ini dikenal sebagai organisasi kepemudaan yang legal dan cukup aktif.

Namun penggerebekan ini membuka tabir gelap yang tak disangka-sangka oleh warga. “Kami pikir itu tempat ngumpul biasa. Tapi ternyata bisa jadi pabrik ekstasi. Gila,” celetuk seorang pemuda yang ikut menonton dari kejauhan.

Pihak kepolisian sendiri belum memberi keterangan resmi lebih jauh soal hasil penggerebekan dan status para warga yang diamankan. Namun garis polisi masih terpasang, dan aktivitas di sekitar lokasi tetap ramai—terutama oleh warga yang penasaran.

Kasus ini memperlihatkan betapa liciknya praktik narkoba yang bisa menyusup bahkan ke balik bendera organisasi legal. Di sisi lain, warga kecil yang hanya ikut terseret tetap harus diproses secara adil dan transparan. Semua berharap—pemberantasan narkoba jangan sampai jadi jalan menggusur hak rakyat yang tak bersalah.

Google News

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini