BerandaDaerahKetua Raja Lontung Sumut: Ketulusan Rudi Sinaga Menyentuh Hati Pomparan

Ketua Raja Lontung Sumut: Ketulusan Rudi Sinaga Menyentuh Hati Pomparan

Medan, AuraIndonesia | Ketua Raja Lontung Sumut, Assoc. Prof. Dr. Rudi Salam Sinaga, kembali menunjukkan makna sejati dari filosofi Dalihan Na Tolu—warisan luhur masyarakat Batak yang mengajarkan untuk somba marhulahula, elek marboru, dan manat mardongan tubu.

Di bawah kepemimpinannya, Dewan Pimpinan Daerah Parsadaaan Pomparan Raja Lontung (DPD PPRL) Sumatera Utara terus menanamkan nilai saling menghormati, menolong, dan bergotong royong. Bagi Rudi Sinaga, filosofi itu bukan sekadar ucapan adat, tetapi jalan hidup yang ia jalankan dengan hati.

Pertemuan Penuh Haru di Batang Hari Kopi

Siang itu, suasana di Batang Hari Kopi, Jalan Sei Batang Hari, Medan, terasa hangat dan penuh makna. Rudi Sinaga menerima kedatangan St. Fritsen Sinaga, salah satu anggota keluarga besar Pomparan Raja Lontung, yang datang bersama St. Jamer Sinaga.
Kehadiran mereka bukan untuk urusan organisasi atau jabatan, melainkan untuk mengucapkan terima kasih secara langsung atas pertolongan tulus yang telah diberikan Rudi Sinaga kepada anak St. Fritsen.

Dengan mata yang berkaca-kaca, St. Fritsen bercerita bagaimana putranya sempat menghadapi banyak kendala dalam menyelesaikan kuliah.

“Selama lebih dari setahun, Pak Rudi dengan sabar mendampingi anak saya melewati berbagai kesulitan. Sekarang, syukur kepada Tuhan, anak saya resmi tercatat sebagai peserta wisuda sarjana,” ujarnya haru.

Keteladanan di Tengah Minimnya Kepedulian

Pertemuan sederhana itu juga dihadiri dua pengurus DPD PPRL Sumut lainnya: Maha Rajagukguk dan Tulus Siregar.

Tulus Siregar menuturkan kekagumannya terhadap sikap sosial sang ketua. “Sekarang ini jarang sekali ada orang seperti Pak Rudi Salam Sinaga. Ia selalu siap menolong di berbagai bidang tanpa mengharapkan imbalan. Saya sudah menyaksikannya sendiri,” ucap Tulus dengan nada penuh hormat.

Di tengah zaman ketika banyak orang menolong demi pencitraan, ketulusan Rudi Sinaga menjadi teladan yang menyejukkan. Ia membuktikan bahwa semangat Dalihan Na Tolu masih hidup dan relevan dalam kehidupan modern.

Pesan untuk Orang Tua dan Generasi Muda

Dalam kesempatan itu, Ketua Raja Lontung Sumut Rudi Sinaga juga menyampaikan pesan menyentuh bagi para orang tua dan generasi muda.

“Bagi siapa pun yang menghadapi kendala di bidang apa saja, mari kita diskusikan bersama. Saya siap mendampingi, mencari solusi konkret,” katanya dengan nada tenang.

Ia menekankan bahwa keberhasilan selalu terkait dengan kepedulian sosial, kepekaan hati, dan restu Tuhan Yang Maha Esa.

Khusus kepada para orang tua, Rudi mengingatkan agar tidak lelah membimbing anak-anak di tengah derasnya arus perubahan sosial. “Media sosial kini sangat memengaruhi perilaku anak di rumah. Bila cara mendidik belum efektif, jangan ragu memodifikasi metode atau berdiskusi dengan orang yang berpengalaman,” tuturnya bijak.

Menjaga Api Kepedulian Sosial

Kisah sederhana ini menjadi pengingat bahwa kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tetapi tentang kehadiran yang membawa manfaat.
Rudi Salam Sinaga, dengan ketulusan dan kepekaannya, menjaga api gotong royong agar tidak padam di tengah masyarakat Batak modern.

Dari sebuah meja kopi di Medan, kisah ini menyebar menjadi inspirasi—bahwa menolong sesama bukanlah tugas yang berat jika dilakukan dengan hati. Horas!

(MR)

 

Google News

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini