Medan, AuraIndonesia | Suasana haru bercampur semangat terasa hangat di Adhyaksa Hall Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Rabu (5/11/2025). Di bawah sorotan lampu yang temaram, satu per satu pejabat berseragam rapi mengucap sumpah jabatan. Dr. Harli Siregar, Kepala Kejati Sumut, memimpin langsung pelantikan 15 Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dan 5 Asisten dalam rotasi besar-besaran yang sarat makna dan harapan baru.
Pelantikan ini bukan sekadar seremoni pergantian jabatan. Di balik barisan toga hitam dan simbol keadilan, tersimpan pesan moral mendalam dari Dr. Harli Siregar kepada para pejabat baru. “Hadirkan rasa keadilan hukum di tengah masyarakat dan tetaplah berpegang teguh pada integritas. Jangan pernah cederai rasa keadilan masyarakat kecil,” tegasnya, dengan suara yang menggema di ruangan.
Rotasi ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia KEP-IV-1425/10/2025 dan 854 Tahun 2025. Dalam amanatnya, Dr. Harli menekankan pentingnya konsolidasi dan profesionalisme agar seluruh program kerja Jaksa Agung Republik Indonesia dapat terlaksana dengan baik — terutama dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang merugikan keuangan negara.
Dua Rajagukguk di Puncak Tanggung Jawab
Dari 15 nama Kajari yang dilantik, dua di antaranya mencuri perhatian: Dedy Frits Rajagukguk dan Danke Rajagukguk. Keduanya membawa kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Tapanuli Utara, khususnya keturunan marga Aritonang, yang dikenal luas hingga ke mancanegara.
Bagi masyarakat Batak, marga bukan sekadar nama keluarga, melainkan simbol kehormatan dan tanggung jawab. Dedy Frits kini resmi menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara, sedangkan Danke Rajagukguk dipercaya sebagai Kajari Karo.
Keduanya berasal dari garis keturunan Toga Aritonang, anak bungsu dari Si Raja Lontung setelah marga Siregar. Toga Aritonang memiliki tiga keturunan besar: Ompusunggu, Rajagukguk, dan Simaremare. Hubungan kekerabatan inilah yang menambah hangat suasana pelantikan hari itu — seolah menjadi momen sejarah bagi keluarga besar Rajagukguk.
Danke Rajagukguk sebelumnya menjabat Koordinator Kejati Kalimantan Barat sejak Februari 2023, dan kini dipercaya menakhodai penegakan hukum di Tanah Karo. Sementara itu, Donald Togi Joshua Situmorang, putra Edwin Pamimpin Situmorang (mantan Jaksa Agung Muda Intelijen RI periode 2010–2012), kini memegang amanah sebagai Kajari Humbang Hasundutan.
Wajah Baru, Semangat Baru
Pelantikan ini juga menjadi tonggak penting bagi Dr. Harli Siregar, karena merupakan pelantikan perdana setelah dirinya dipercaya Jaksa Agung Burhanuddin menggantikan Idianto sebagai Kepala Kejati Sumut.
Nama-nama baru yang kini mengisi posisi strategis di Kejati Sumut antara lain:
- Soemarlin Halomoan Ritonga – Kajari Padang Lawas
- Yusup Darmaputra – Kajari Belawan
- Satria Irawan – Kajari Samosir
- Muslih – Kajari Toba
- Mochamad Judhy Ismon – Kajari Asahan
- Amriyata – Kajari Serdang Bedagai
- Firman Halawa – Kajari Gunung Sitoli
- Munawal Hadi – Kajari Simalungun
- Fransisco Tarigan – Kajari Batu Bara
- Bobon Robiana – Kajari Tanjungbalai
- Yudha Asmara – Kajari Dairi
- Satria Abdi – Kajari Tebing Tinggi
Selain itu, dua pejabat Eselon III turut dilantik sebagai Koordinator, yakni Riki Saputra dan Herlangga Wisnu Murdianto.
Untuk tingkat Eselon II, sejumlah wajah baru juga menghiasi jajaran Kejati Sumut:
- Nauli Rahim Siregar, Asisten Intelijen, menggantikan Andri Ridwan.
- Herlina Setyiorini, Asisten Pembinaan.
- Agung Ardiyanto, Asisten Pengawasan.
- Nur Handayani, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara.
- Muhammad Ali Akbar, Asisten Pemulihan Aset — jabatan baru yang untuk pertama kalinya hadir di Kejati Sumut.
Harapan dan Tanggung Jawab
Dr. Harli Siregar menegaskan, rotasi ini bukan sekadar pergantian jabatan, tetapi juga bagian dari regenerasi dan pembaruan semangat penegakan hukum di Sumatera Utara. Ia berharap para pejabat baru dapat bekerja cepat menyesuaikan diri, serta menghadirkan wajah kejaksaan yang bersih, humanis, dan berintegritas.
“Pergantian ini adalah kebutuhan organisasi. Kita harus terus berlari, membawa kejaksaan lebih dekat dengan keadilan masyarakat,” tuturnya penuh keyakinan.
Suasana hening sejenak, sebelum akhirnya tepuk tangan bergema memenuhi ruangan. Wajah-wajah baru di Kejati Sumut kini membawa beban dan harapan besar — tidak hanya dari institusi, tetapi juga dari rakyat yang menantikan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. (Tim)





