BerandaDaerahSafari Kebangsaan Polda Sumut: Hangatnya Silaturahmi yang Menyatukan Hati Rakyat dan Polisi

Safari Kebangsaan Polda Sumut: Hangatnya Silaturahmi yang Menyatukan Hati Rakyat dan Polisi

MEDAN, AuraIndonesia |  Kehangatan terpancar dari halaman Masjid Al-Hidayah Polda Sumut, Kamis (23/10/2025). Di bawah langit sore yang teduh, ratusan orang berkumpul—pejabat kepolisian, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, hingga komunitas ojek online. Mereka datang bukan untuk upacara atau seremoni kaku, melainkan untuk menjalin silaturahmi dalam kegiatan Safari Kebangsaan Polda Sumut.

Suasana terasa akrab. Senyum dan sapaan bersahutan, tangan-tangan saling berjabat, dan cerita ringan mengalir di antara seragam cokelat Polri dan pakaian rakyat biasa. Semua larut dalam satu semangat: menyatukan hati demi persatuan bangsa.

Di tengah suasana penuh keakraban itu, Wakapolda Sumatera Utara, Brigjen Pol. Rony Samtana Tarigan, S.I.K., M.T.C.P., berdiri mewakili Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H. Dalam suaranya yang tegas namun lembut, ia menyampaikan pesan yang menembus ruang batin banyak orang.

“Polisi bukan hanya hadir untuk menjaga dan mengamankan, tetapi juga untuk mendengarkan, memahami, dan menyatu dengan masyarakat di seluruh pelosok negeri,” ujarnya dengan nada penuh makna.

Safari

“Sebab sejatinya, Polri bukanlah institusi yang berdiri di atas rakyat, melainkan bagian dari rakyat itu sendiri.”

Kata-kata itu disambut tepuk tangan panjang. Di antara hadirin, tampak beberapa tokoh agama mengangguk pelan, sementara para anggota komunitas ojol mengangkat tangan mereka dengan semangat. Ada kebanggaan tersendiri, menyadari bahwa kehadiran polisi di tengah mereka bukan sekadar aparat penegak hukum, melainkan sahabat dan pelindung masyarakat.

Safari Kebangsaan kali ini bukan sekadar agenda rutin. Ia menjadi momen berharga untuk memperkuat ukhuwah, mempererat silaturahmi, dan mempertebal rasa cinta tanah air di tengah beragam perbedaan. Polda Sumut mengajak semua lapisan masyarakat untuk berdiri dalam satu barisan—barisan kebersamaan yang menolak perpecahan dan menjunjung tinggi toleransi.

Dalam pesannya, Brigjen Rony juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia kini menghadapi banyak tantangan. Perbedaan pandangan, perubahan sosial, dan derasnya arus informasi bisa dengan mudah menggoyahkan persatuan jika tidak dijaga bersama.

“Kita membutuhkan persatuan hati dan semangat kebangsaan agar Indonesia tetap kokoh berdiri di atas nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan gotong royong,” tegasnya.

Kata-kata itu menjadi pengingat bahwa persatuan bukanlah warisan yang tinggal dijaga, tetapi perjuangan yang harus terus dirawat setiap hari.

Di akhir kegiatan, suasana semakin hangat. Para tokoh masyarakat dan aparat kepolisian berbincang akrab. Beberapa anggota komunitas ojol bahkan berfoto bersama Wakapolda, menyimpan momen itu sebagai kenangan. Dari masjid sederhana itu, mengalir pesan besar: bahwa Polri dan rakyat adalah satu keluarga, yang saling membutuhkan dan saling menjaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Safari Kebangsaan Polda Sumut hari itu menegaskan makna sejati dari slogan “Polri untuk Negeri.” Sebuah wujud nyata bahwa di balik seragam dan pangkat, ada hati yang tulus untuk rakyat, ada niat suci untuk menjaga perdamaian, dan ada cinta besar untuk Indonesia. (Tim)

 

Google News

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini