BerandaDaerahKesederhanaan, Jalan Pendidikan yang Membebaskan

Kesederhanaan, Jalan Pendidikan yang Membebaskan

Medan, AuraIndonesia.id | Dalam suasana penuh hikmat di Chapel Sekolah Tinggi Teologi Paulus Medan, Hari Pendidikan Nasional diperingati dengan cara yang berbeda.

Hery Buha Manalu, Kepala Bidang Kemahasiswaan STT Paulus Medan, menyampaikan khotbah bertajuk “Kesederhanaan, Jalan Pendidikan yang Membebaskan, Jumat 2 Mei 2025 di Medan. Pesan ini menggugah hati para mahasiswa teologi dan pendidikan agama Kristen untuk merenungkan kembali makna sejati pendidikan.

Pendidikan sebagai Proses Pemanusiaan

Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar mengenang Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah proses pemanusiaan. Ki Hadjar menekankan bahwa pendidikan harus membebaskan, bukan mengekang. Nilai ini sejalan dengan teladan Yesus Kristus yang hidup dalam kesederhanaan, mengajar, mendidik, dan melayani bukan dari istana, tetapi dari jalanan, perahu, dan rumah-rumah orang biasa. Kesederhanaan-Nya adalah kekuatan yang membentuk murid-murid sejati.

Kesederhanaan sebagai Pilihan Teologis

Yesus Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia, memilih jalan kesederhanaan. Dalam Filipi 2:5-8, Rasul Paulus menyampaikan bahwa Kristus tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah, melainkan mengosongkan diri. Kesederhanaan-Nya bukan tanda kelemahan, tetapi kekuatan kasih yang membebaskan. Sebagai calon pendidik dan pelayan gereja, kita dipanggil untuk meneladani hal ini, mengajar bukan untuk kekuasaan, tetapi untuk mengangkat martabat manusia.

Ki Hadjar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan harus berpihak pada rakyat kecil, di mana guru adalah “pamong”, pendamping yang membimbing, bukan penguasa yang memaksakan. Kesederhanaan menjadi cara untuk lebih dekat dengan mereka yang belajar. Seorang pendidik Kristen sejati adalah ia yang hadir dan mau menyatu dengan kehidupan murid-muridnya, sebagaimana Yesus berjalan bersama murid-murid-Nya.

Kesederhanaan Membuka Ruang Inovasi dan Transformasi

Kesederhanaan bukan berarti miskin kreativitas. Justru dalam kesederhanaan, kita belajar mengandalkan hikmat Allah. Banyak inovasi besar lahir dari keterbatasan. Para mahasiswa teologi dan pendidikan agama Kristen harus belajar dari Yesus dan para nabi yang memulai perubahan besar dari hal-hal kecil dan sederhana. Maka, jangan minder menjadi pendidik dari pelosok, karena justru dari situlah terang itu memancar.

Pendidikan bukan pekerjaan teknis, tetapi ibadah. Setiap pengajaran, penelitian, dan pembinaan mahasiswa adalah bagian dari penyembahan kepada Allah. Takut akan Tuhan (Amsal 1:7), dan hidup sederhana adalah bentuk ketaatan yang menjadi pondasi bagi pendidikan yang memerdekakan.

Kesederhanaan sebagai Spirit Pendidikan

Momen Hari Pendidikan Nasional mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah alat pembebasan, dan kesederhanaan adalah jalannya. Dalam dunia yang mengejar gengsi, pangkat, dan pengaruh, mari kita pilih jalan Yesus, jalan rendah hati, jalan kasih, jalan pengabdian. Sebab melalui kesederhanaan, kita bisa menjadi alat Allah untuk mendidik, membentuk, dan memerdekakan generasi.

Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh civitas akademika STT Paulus Medan bahwa pendidikan sejati adalah yang membebaskan, membentuk karakter, dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan sesama. (HM)

spot_img
spot_img
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini