Jakarta, AuraIndonsia.id I Meski Banjir telah surut, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pesisir Selatan di Sumatera Barat masih tetap bersiaga terhadap potensi banjir ke depan mulai Selasa (15/8/2023).
Kendati banjir sudah surut pada 10 desa atau nagari di Kecamatan Silaut sejak Senin (14/8/2023), BPBD tetap bersiaga.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan disiarkan di Jakarta, Selasa.
Abdul Muhari mengatakan bahwa sebelumnya 10 desa atau nagari di Kecamatan Silaut terendam dengan tinggi muka air berkisar antara 30-75 cm.
“Meskipun banjir telah surut di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Pihak BPBD telah menyiagakan perahu karet di wilayah terdampak. Tim reaksi cepat BPBD juga bersiaga jika ada warga daerah terdampak membutuhkan evakuasi, sebab Tim reaksi cepat telah melakukan asesmen dampak banjir,” kata Abdul.
Banjir terjadi di daerah itu setelah hujan lebat berlangsung pada Senin (14/7/2023), pukul 16.00 WIB. 10 nagari terdampak banjir, yaitu Sanbungo, Air Hitam, Sungai Seri, Sungai Pulai, Silaut, Lubuk Bunta, Pasir Binjai, Sungai Sirah, Durian Seribu, dan Talang Binja.
BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mencatat terdapat 713 kepala keluarga terdampak bencana. Namun demikian, hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau warga yang melakukan pengungsian.
Peringatan dini cuaca hingga Rabu (16/8/2023), Provinsi Sumatera Barat masih berpeluang hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. sedangkan wilayah Pesisir Selatan berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada hari ini. (YS)